Minggu, 06 Januari 2013
taxonomi
TUGAS UAS
MATA KULIAH : TAXONOMI & ANALISIS OBYEKTIF
PEMBELAJARAN
DOSEN :
NAMA :
KELAS :
NIM :
1. Reigeluth dan Stein (1983) mengembangkan suatu taksonomi variable pembelajaran yang terdiri dari variable kondisi, metode dan hasil pembelajaran. Buatlah taksonomi variable pembelajaran yang dimaksud secara lengkap serta berikan penjelasan seperlunya.
Jawab :
Taksonomi variable pembelajaran yang terdiri dari variable kondisi, metode dan hasil pembelajaran menurut Reigeluth dan Stein. Hubungan antara variable dalam teori pembelajaran preskriptif dapat digambarkan sebagai berikut :
Penjelasan :
Peningkatan perolehan belajar ditetapkan sebagai hasil pembelajaran yang diinginkan dan model elaborasi dipilih sebagai metode untuk mengorganisasi isi / materi pelajaran yang akan dipelajari siswa. Dalam hal ini hasil dan kondisi pelajaran ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian memilih metode yang sesuai untuk mencapai hasi pembelajaran yang optimal sesuai dengan yang diinginkan. Agar retensi meningkat, mmaka mulailah pembelajaran dengan menampilkan kerangka isi / materi pelajaran baru kemudian secara bertahap mengelaborasi bagian bagian yang ada dalam kerangka misi tersebut dan secara tetap mengaitkan setiap tahapan elaborasi pada kerangka isi.
2. Bloom (1956) dan Gagne (1983) adalah dua diantara banyak tokoh yang telah berhasil mengembangkan taksonomi tujuan pembelajaran menurut versinya. Buatlah suatu kajian dan analisis tentang persamaan dan perbedaan kedua taksonomi tujuan pembelajaran tersebut.
Jawab :
Persamaan taksonomi Bloom dan taksonomi Gagne :
1. Kedua taksonomi tersebut membahas tentang kawasan kognitig.
2. Kedua taksonomi ntersebut membahas ketrampilan intelektual.
3. Kedua taksonomi tersebut merumuskan tingkat ,etrampilan atau tingkat kemampuan dari yang paling mudah ke tingkat yang kompleks
Perbedaan taksonomi Bloom dan taksonomi Gagne.
TAKSONOMI BLOOM TAKSONOMI GAGNE
Mengelompokkan tujuan pembelajaran kognitif dalam 6 kategori : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Pengelompokkan tujuan pembelajaran kognitif bersifat hirarkhis
Kategori sikap tidak dibahas secara langsung, tetapi secara tersirat. Mengelompokkan tujuan pembelajaran kognitif kedalam 5 kategori : informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, motorik dan sikap.
Mengelompokkan tujuan pembelajaran tidak bersifat hirarkhis, tetapi berlandaskan pada teori belajar behaviorisme dan kognitifisme.
Kategori tidak dibahas secara jelas.
Konsep taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Konsep tersebut mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. . Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.
Gambar 1. Perbandingan Diagram Taksonomi Bloom Yang lama dan yang direvisi
Ketika kemampuan itu dipisah-pisah maka siswa dapat kehilangan
kemampuannya untuk menyatukan kembali komponen-komponen yang sudah
terpisah. Model penciptaaan suatu produk baru atau menyelesaian suatu
proyek tertentu lebih baik dalam memberikan tantangan terpadu yang
mendorong siswa untuk berpikir secara kritis.
Beda dengan Bloom , Gagne mengkategorikan taksonomi hasil belajar dalam 5 komponen yaitu informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan ketrampilan motrorik. Ia berasumsi bahwa hasil belajar yang berbeda memerlikan kondisi belajar yang berbeda pula. Teori Gagne yang kedua adalah kondisi belajar khusus (specific learning condition). Ia menekankan bahwa sangatlah penting mengkategorikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tipe hasil belajar. Denga cara seperti ini guru dapat merancang pembelajarannya untuk mencapai yujuan sesuai denga hasil yang diinginkan. Ia juga menekankan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut harus memperhatikan kondisi khusus ( critical condition) yang harus disiapkan untuk
3.Salah satu langkah penting dalam merancang pembelajaran adalah membuat analisa tujuan umum agar diketahui kemampuan bawahan (subordinat skill) yang tercakup da;lam rumusan tujuan umum tersebut.Deskripsikan apa gunanya analisis tersebut bagi perancang , guru dan siswa.
Jawab :
a. Manfaat bagi perancang adalah merupakan acuan dasar dalam melanjutkan langkah desain berikutnya agar dapat menyediakan sarana dan kondisi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Manfaat bagi guru adalah untuk menentukan ketrampilan yang akan dicapai oleh tujuan pembelajaran, membuat keputusan yang diperlukan dalam urutan mengajar, serta memberikan arah dalam mengembangkan pengukuran dan nilai siswa
c. Manfaat bagi siswa adalah membantu anak didik dalam belajarnya, sehingga siswa mampu memecahkan masalah atau melakukan kegiatan yang tidak pernah dijumpai sebelumnya, ,misalnya mengklasifikasikan cirri, menerapkan dalil atau prinsip untuk memecahkan masalah.
4.Berikan satu contoh dan analisis dari pengembangan tujuan khusus pembelajaran dari suatu bidang studi yang mensyaratkan suatu Struktur Prosedural Prasyarat.
Jawab :
Ada 4 macam susunan perilaku jika perilaku umum dijabarkan menjadi perilaku nkhusus :
1. Kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa salah satu perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain. Contoh : penguasaan computer.
2. Struktur procedural : yaitu kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan satu seri urutan perilaku , tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk perilaku nyang lain. Walaupun kedua perilaku khusus itu harus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan perilaku umum, setiap perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah.
3. Perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu dengan yang lain, meskipun semuanya berhubungan.
Contoh : Permainan karambol
4. Struktur kombinasi : yaitu suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi
Perilaku khusus sebagian besar pengelompokkan.
Contoh : Mengoperasikan OHP.
5. Buatlah preskripsi rumusan tujuan pembelajaran ( dari satu bidang studi ) berdasarkan komponen strategis dari teori elaborasi. Lanjutkan dengan analisis insttruksional terhadap rumusan tujuan umum tersebut.
Jawab :
Elaborasi pembelajaran adalah mempresikripsikan cara pengorganisasian pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci atau dari yang sederhana ke yang kompleks.
Contoh sederhana tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model elaborasi.
a. Penyajian Kerangka Isi.
Melakukan apersepsi sebelum masuknpembahasan materi pembelajaran.
Menjelaskan materi dan kompetensi dasar yang akan dibahas.
b. Elaborasi tahap pertama.
Siswa memperhatikan contoh materi ( contoh teks berita dari media cetak dan dari media elektronik.
Siswa membuat rangkuman dengan menyimpulkan teks berita yang dibaca dari yang didengar.
Siswa menyimpulkan dan menyusun data pokok berita ( yang diperoleh di kehidupan sekitar ).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar