Sabtu, 10 November 2012
metode pembelajaran
Metode Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisions) adalah model pembelajaran kooperatif (kerja sama dalam kelompok) yang paling sederhana. Model pembelajaran tipe ini, menempatkan siswa dalam kelompok atau tim belajar terdiri atas 4 sampai 5 orang yang memiliki perbedaan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan suku jika memungkinkan. Dalam aplikasinya, setelah guru menyajikan materi pembelajaran, siswa bekerja dalam kelompok / tim yang telah dibentuk sebelumnya. Melalui diskusi dalam tim kecil tersebut, diharapkan semua anggota tim dapat menguasai pelajaran tersebut. selanjutnya, seluruh siswa dalam tim diberikan tes secara individual tentang materi yang dibicarakan dalam kelompoknya. Mereka tidak boleh saling membantu pada saat tes individual dilakukan.
Langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini pertama dikembangkan oleh Robert Slavin bersama rekan-rekannya di Universitas John Hopkin, Amerika Serikat pada tahun 1994. Dalam perkembangannya, model pembelajaran kooperatif STAD banyak dipakai para guru di Indonesia dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam menyusun RPP rencana pembelajaran, guru dapat menggunakan metode, strategi maupun media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif STAD
1. Siswa dibagi dalam kelompok kecil terdiri atas 4 sampai 5 orang.
2. Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan metode dan media yang sesuai. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes individual.
3. Siswa mendiskusikan materi yang disampaikan oleh guru dalam kelompok kecil yang telah dibentuk. Dalam diskusi ini, siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban dengan timnya, dan saling memperbaiki kesalahan konsep yang dibuat oleh anggota tim.
4. Setelah diskusi dalam tim atau kelompok kecil selesai, siswa diberikan tes secara individual. Ketika tes individual ini masing-masing siswa tidak boleh saling membantu. Oleh karena itu, ketika berdiskusi bersama tim mereka harus aktif mengikuti dengan seksama.
5. Setiap anggota tim diharapkan mendapatkan skor setinggi-tingginya karena skor ini akan menentukan skor total yang diperoleh timnya.
6. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor rata-rata tertinggi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar